Anomali Air

Anomali air adalah rancangan Sang Pencipta yang sangat sempurna mengenai pemuaian dan penyusutan volume air. Sifat alami semua zat jika dipanaskan adalah memuai, dimensi panjangnya akan bertambah.

Went to Pangandaran, Turn Off My Watch

Liburan akhir tahun terakhir, gue bareng temen-temen kantor liburan ke pantai Pangandaran. Seru banget.

If You Could Travel Back in Time

If you could travel back in time, what would you do? I will go back in seven years ago, and change my way of study.

Getting Married

Dulu, pas masih kuliah, beberapa temen nikah pas mereka masih sibuk kuliah. Beberapa masih bisa menghandle kuliah dan keluarga barunya dengan baik, cuma keliatan lebih cape aja.

Tips Menjadi Lawan Bicara yang Menyenangkan

Saat kita terlibat dalam suatu pembicaraan, sebisa mungkin kita menghormati lawan bicara kita dan membuatnya merasa nyaman berbicara dengan kita, jangan sampai saat baru saja memulai pembicaraan, kita sudah membuatnya ill feel dan enggan berbicara lagi dengan kita.

Senin, 30 Januari 2012

Free Chicken


Minggu pagi yang cerah. Seperti aktivitas kebanyakan wanita lajang yang tinggal dengan orangtua lainnya di hari libur, mereka menghabiskan waktu di dapur untuk sekedar bantu-bantu. Dan jenis bamntuan yang gue pilih tentu saja nyuci piring. Dan selesai dari aktifitas mulia itu, waktu itu hampir jam sembilan gue balik lagi ke kamar untuk mengecek ponsel yang saat itu sedang dicharge. Ada sms masuk, dari jam delapan kurang, dari teman lama gue, temen kuliah. Dia bilang "Gue udah di depan Mesjid", tempat gue biasanya janjian klo ada yang mau ketemu ama gue, tempat itu adalah patokan dari jalan raya akses masuk ke rumah gue, dan dari jalan raya situ, masih ada 2,4 km lagi yang harus ditempuh untuk sampai ke rumah gue.

Gue kaget bukan main, maksudnya temen gue itu tinggal di luar kota, dia nyamperin gue tanpa ngasih kabar ke gue sebelumnya kalo dia mau datang. Selebor banget temen gue itu. Gimana kalo gue ternyata ga ada di rumah, rugi di dia juga, udah datang jauh-jauh, berangkat harus dari subuh, dan pulang dengan penuh rasa kecewa dan kesia-siaan. Dan harus bengong satu jam lebih buat nunggu gue sadar kalo dia datang ke tempat gue.

Singkat cerita, gue langsung ambil jaket dan helm, ga pake mandi, ga inget buat bawa helm dobel. Saat itu muka gue lagi berantakan banget, lagi awal-awal perawatan, gawatnya, gue ga inget buat rapiin muka gue. TIDAAAKK... Beberapa puluh menit kemudian, gue sampe di tempat temen gue nunggu, gue parkir, mau buka helm, dan ga jadi buka helm. Gue sadar muka gue ga karuan banget, jadilah helm gue jadikan topeng.

Gue temuin dia (masih dengan helm gue), kita ngobrol kesana kemari, mulai bosen, akhirnya gue ngajak dia buat jalan aja pake motor gue. Dan karena gue ga bawa helm selain yang lagi gue pake buat mengkamuflase muka gue, akhirnya kita ga lewat jalan utama, kita lewat jalan kecil yang masih cukup buat dua arah. Karena jalanannya lumayan sepi, gue bawa motor pelan sambil celingak-celinguk. Dan tebak, apa yang gue liat.

Gue liat gerobak kecil penjual ayam goreng crispy (waktu gue kuliah gue sebutnya ayam goreng skripsi). Yang membuat gue terpaku sebentar adalah, tulisan di gerobak itu "FREE CHICKEN". Entah si penjual itu salah denger, salah tau atau salah nulis, yang jelas dia salah besar. Masalahnya itu gerobak lusuh adanya di depan rumah yang keliatannya lusuh juga, dan kecil, gue pikir pasti ini yang punya usaha lagi merintis dan mengharap keuntungan untuk sekedar menyambung hidup. Gimana kalo orang yang dateng ke gerobak itu bukannya mau beli ayam goreng, tapi nagih ayam goreng gratis, sesuai dengan yang dia tulis di gerobaknya.
Astaghfirullah!

Published with Blogger-droid v2.0.4

LAKUKAN SEKARANG JUGA

Bicara soal penghematan air, sebenarnya sangat mudah sekali. Everybody can do that, it so simple. Kita bisa melakukannya tanpa tambahan biaya, tanpa tambahan usaha, bahkan justru menghemat semua itu, sekaligus memberi manfaat bagi orang lain dan generasi setelah kita.

Oke, gue mau cerita tentang gue sendiri. Gue tinggal di perumahan di kaki gunung, yang tentunya fasilitasnya udah lengkap disini. Kelebihan yang gue dapet dari tinggal di kaki gunung diantaranya, pemandangannya bagus, udaranya sangat sejuk, masih banyak hijau-hijau di sekitar rumah, bikin mata jadi adem. Tinggal di kaki gunung juga jauh dari kebisingan, tingkat polusi masih rendah, lingkungan juga cenderung aman, dan kehidupan sekitar sangat kekeluargaan, semua orang di sekitar rumah bisa disenyumin dan diajak ngobrol, tanpa khawatir bakalan dicuekin. Satu lagi hal paling penting tentang keuntungan tinggal di kaki gunung adalah ketersediaan air yang hampir tidak terbatas.

Walaupun sebenarnya ada satu kelemahan tinggal di sini yang sangat amat gue rasakan, dan gue sering mengeluh tentang itu. Akses ke kota lumayan jauh bro, berat di ongkos, lebih lagi kalo ga punya kendaraan, satu-satunya kendaraan umum di sini adalah ojek, itupun klo mau manggil musti jalan dulu ke depan komplek yang jalannya naik-turun, nanjak-mudun. Berat di ongkos. Aduuuh...

But anyway, gue cukup bersyukur ko dengan keadaan ini. Gue menunjukkan rasa syukur gue dengan menjaga kebersihan rumah gue (rumah ortu gue sebenernya, tapi ntar klo gue beli rumah, gue pilih daerah perbukitan juga, tapi yang lebih dekat ke pusat peradaban deh, ^^). Gue juga bersyukur dengan melimpahnya air disini. Bahkan temen abang gue dulu klo mau nyuci motor sendiri ya datengnya ke rumah gue. Gue berusaha sebisa mungkin untuk menghemat air di rumah gue. 

  1. Klo gue mau minum, gue ambil air seperlunya gue, klo gue aus banget, gue ambil segelas penuh, klo gue cuma pengen minum doang, gue ambil air cuma setengah gelas, dan semua air di gelas gue langsung gue minum saat itu juga, jadi kalo ada yang mau nyuci piring n gelas, airnya ga usah di buang. Gitu juga kalo gue minum dari air kemasan di tempat kerja, di kondangan atau di tempat lain yang kemasannya gelasan gitu, langsung gue abisin. Akibatnya gue sering dibilang onta ama temen-temen gue, heu...
  2. Gue mandi pake shower, dan kalo gue lagi sabunan, gosok-gosok gitu, ya gue matiin air di showernya. By the way, tau ga kalo mandi pake shower bisa menghemat air jauh lebih banyak daripada kita pake gayung. Gitu juga kalo lu gosok gigi atau cuci muka, pas lu lagi ngegosok, atau ngoles sabun atau odolnya, jangan lu biarin kran airnya ngebuka gitu. Satu lagi cara gue menghemat air adalah, gue cuma mandi satu kali kalo mau pergi, itu penting buat gue dan buat ketersediaan air bagi generasi penerus gue nantinya.
  3. Gue, sebagai seorang wanita yang rajin dan terlatih, gue biasa melakukan pekerjaan rumah seperti nyuci baju, ngepel lantai dan nyuci piring. Yang terakhir itu kerjaan favorit gue, ga tau kenapa emak gue ngajarin gue nyuci piring dari kelas tiga SD, dan inilah hasilnya, gue suka ngamuk-ngamuk kalo di rumah gue ada yang nyuci piring selain gue. Back to topik, jadi gue kalo nyuci piring pake air yang ngalirnya kecil aja dari kran, klo gue lagi gosok-gosok piringnya pake sabun, ya gue matiin keran airnya. Nah, kalo gue nyuci baju, kan pake mesin tuh, gue mengeringkan baju 2x, yang pertama, abis direndem digiling lagi sebentar, langsung gue peres di tabung peras mesin cuci, maksudnya biar sabunnya cepet ilang, baru setelah itu gue bilas cukup sekali, baru diperes lagi. Itu sangat efektif buat gue. Sangat menghemat air.
Okay deh, cukup sekian postingan kali ini. Terimakasih...

PERINGATAN UNTUK DILAKSANAKAN

dapet copast dari grup di fb, enjoy, n jangan lupa juga renungkan!!

Sebuah Surat Dari Masa Depan
Kepada Yth
Manusia

Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR” Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air. Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan… yang menghasilkan/melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon] Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun. Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi. Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya: – Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ? Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. .. Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga !. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi… Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini ! Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang. Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak” 
“AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN” 
Regards, “TANAMLAH SEBANYAK-BANYAKNYA POHON DAN HEMATLAH AIR” 
Jerry “UNTUK ANAK DAN CUCUMU KELAK DIMASA DEPAN” 
Sekarang... 
Ini adalah pilihanmu... 
Untuk menjaga planet kita yang indah ini 
atau 
menjadi egois dan tidak menghiraukan kebutuhan generasi masa depan kita. 
Diolah Dari Berbagai Sumber

Selasa, 24 Januari 2012

Almost Catch by an Accident

Siang itu gue berangkat menuju tempat kerja gue, pake motor matic kesayangan gue yang di STNKnya tertulis nama ayah gue. Berhubung gue adalah pengemudi yg memegang teguh prinsip safety riding, jadi gue periksa semua kelengkapan dompet gue, SIM, STNK, dan duit tentunya. Gue pake sepatu tertutup, helm, masker dan sarung tangan, bukan apa-apa, paparan sinar matahari saat anda berkendara motor di siang hari bisa membuat kulit anda hitam dalam beberapa menit saja. Oke, singkat cerita gue mulai memacu motor gue ke jalan raya, nah jalan yang gue lawati ini adalah jalan lintas provinsi di kota gue, makanya klo weekend bisa macet parah, tapi hari itu jalan lumayan sepi, lumayan juga buat rada ngebut. Sayangnya angin hari itu juga luar biasa beringas, kebayang ya gue lagi di atas motor, pake masker dan kaca helm aja udah cukup membatasi pandangan, ditambah lagi angin besar di hampir setiap tempat.

Di sepanjang jalan itu ada daerah kompleks perumahan tentara, di depannya ada tentara lagi naik motor sport warna sylver, terlihat baru, dia mau nyebrang menuju ke arah yang berlawanan dengan arah jalan gue, saat itu posisi motornya udah tegak lurus dengan jalan (memotong jalan) sedikit ke tengah, akhirnya gue memutuskan untuk ambil jalan lewat belakang motor itu, tapi di samping kanan gue ada motor berkecepatan tinggi saat motor tentara itu mulai ngegas. Tabrakan pun tidak terhindarkan lagi tepat di samping matic gue yang berjalan santai. Gue bisa liat dengan jelas serpihan body plastik motor sylver itu terpental ke segala arah, termasuk ke arah gue, membuat motor gue oleng beberapa saat.

Waw, kejadian itu membuat gue gemetar selama perjalanan. Gue teringat lagi kejadian di Tugu Tani beberapa hari yang lalu. Bagaimana bisa si pengemudi Afriyani Susanti tampak begitu innocent setelah menyebabkan sembilan orang meninggal di tangan dia. Tanpa memperlihatkan perasaan bersalah atau menunjukkan raut wajah penyesalan.

Ini gue sisipkan juga video kecelakaan itu, gue ambil dari youtube.

Total Tayangan Halaman

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More