Film ini bercerita tentang penyerbuan sekelompok tim elit polisi yang menyerbu tempat persembunyian para kriminalis, pembunuh, gembong narkoba kelas dunia yang sangat berbahaya. Tim sebanyak 20 orang itu ditugaskan untuk menyergap gembong narkotika yang terkenal menguasai tempat tersebut. Ketika rencana mereka terbongkar dan sampai pada telinga si gembong, lampu dalam gedung tiba-tiba padam dan semua pintu terkunci rapat. Mereka terkunci di lantai enam dan harus berjuang melawan para penjahat terkejam.
Film ini pertama kali dipublikasikan di Toronto International Film Festival 2011 sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness. Para penonton dan kritikus film memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi terbaik setelah beberapa tahun terakhir, sehingga film ini mendapat penghargaan The Cadillac People's Choice Midnight Madness Award.
Selanjutnya film ini banyak diputar di beberapa negara seperti Festival Film Internasional Dublin Jameson (Irlandia), Festival Film Glasgow (Skotlandia), Festival Film Sundance (Utah,AS), South by Southwest Film (SXSW, di Austin, Texas, AS), dan Festival Film Busan (Korea Selatan), menjadikannya sebagai film komersial produksi Indonesia pertama yang paling berhasil di tingkat dunia. Penghargaan-penghargaan lainnya mengalir untuk film ini, diantaranya salah satu dari 11 film yang menjadi Spotlight dalam Festival Film Sundance 2012, terpilih menjadi penutup sesi FrightFest dalam Festival Film Glasgow 2012, Audience Award dan Dublin Film Critics Circle Best Film dalam Festival Film Internasional Dublin Jameson 2012.
- Ulasan Kritikus film Lou Lumenick di New York Post, "The Raid: Redemption' memiliki beberapa plot twist yang rapih dan sedikit banyak karakterisasi dari yang Anda harapkan dari jenis film semacam ini. Namun kebanyakan hal tersebut merupakan impian dari para pecinta laga,".
- Ulasan Kritikus Gary Goldstein di Los Angeles Times, "Ini melelahkan, menggembirakan, hal-hal memukau yang tidak boleh dilewatkan oleh penggemar film yang dibuat dengan penuh enerjik,".
- Ulasan Kritikus film Matt Patches di Holywood.com, "Tentu saja mereka memiliki adegan laga- tapi tak ada yang setara dengan apa yang telah dilakukan sutradara Gareth Evans lewat seni bela diri yang hebat sekali, koreografi dengan presisi yang tak terbayangkan."